Awalnya kita berencana mau liburan ke Ujung Genteng bareng teman-teman. Tujuan saya dan pacar adalah merayakan Anniversary pacaran kita yang ke 4 tahun. Tapi di hari H-nya tepat tanggal 14 Juni 2012 teman kami batal berangkan karena ada kendala yang tidak bisa dikompromi. Hemmm, sedih banget sih soalnya saya pingin banget pergi kesana. Kata pacar saya disana pantainya indah dan belum dijamah banyak orang.
Well, akhirnya kita buat Plan B. Setelah mikir-mikir dan googling mau pergi kemana, akhirnya kami memilih Pulau Tidung di Kepulauan Seribu. Karena kapal menuju Pulau Seribu hanya ada di pagi hari (jam 8) dan siang hari (jam 12), maka kami memutuskan berangkat pada tanggal 15 Juni 2012. Dulu kami pernah ke Pulau Pramuka (tahun 2010) jadi kami tau harus naik kapal dari mana.
 |
on the way to the dock (Marina Ancol) |
Pagi hari tiba, turun dari TransJakarta kami langsung masuk ancol yang sekarang biaya masuknya Rp. 15.000,- / orang. Kami langsung jalan kaki menuju Pantai Marina Ancol ke Dermaga yang paling pojok dimana kapal Kerapu sandar disana. Sampai di Dermaga paling pojok, ternyata kapal Kerapu sudah tidak ngetem disana. Kami tanya-tanya ternyata kapal Kerapu sudah pindah ke Pasar Kali Adem, Muara Angke. ”Fiuhhh, sudah jauh-jauh jalan malah jadi salah tempat”. Lalu kami memutuskan naik Taksi dari Pantai Marina ke Pasar Kali Adem, Muara Angke. Baru saja tutup pintu Taksi ada seorang pria mengajak kami berangkat bareng ke Pulau Tidung. Wah, kita dapet tebengan gratis ;) setelah ngobrol-ngobrol ternyata para bapak-bapak itu sedang dinas di Puskesmas Kepulauan Seribu. Tujuannya sih ke Pulau Pari, tapi mereka mengantar kami terlebih dulu ke Pulau Tidung, sekalian Sholat Jum’at.
 |
on the way to Tidung Island (at Boat) |
|
Perjalanan sekitar 1 jam, sesampai disana kami langsung berpisah dari bapak-bapak. Langkah awal kami menuju pantai Tidung serta Jembatan Cinta-nya, penasaran sih. Jalan kaki dari Dermaga menuju pantai cukup jauh, sambil lihat-lihat penginapan. Sampai pantai kami memutuskan menyewa motor, harga sewa perhari Rp. 50.000,-. Setelah motor ditangan kami, kami mulai mencari penginapan kesana-kemari, dari ujung ke ujung. Tapi sayang sekali banyak yang sudah di booking dari jauh-jauh hari. Tips dari saya, booking penginapan sebelum liburan ke Pulau Tidung karena pada waktu Weekend Pulau Tidung berubah menjadi sangat ramai.
Yes, akhirnya dapat penginapan, setelah beres-beres kami istirahat sebentar dilanjutkan Sholat Jum’at untuk para laki-laki. Sorenya kami coba ke pantai yang berada di belakang dan jarang dikunjungi pendatang. Orang situ menyebutnya “Saung”. Sampai disana kami kaget kunci motor terjatuh. Akhirnya kami mencari bolak-balik. Eh tapi motor itu bisa pakai kunci apa saja, sementara kami gunakan kunci kamar untuk on/off motor sambil mencari-cari lagi. Alhamdulillah ketika sedang mencari ada warga yang menemukan kunci motor kami. Warga disana ramah-ramah dan selama saya disana barang-barang terasa aman (tapi tetap waspada). Lanjut jalan ke pantai yang ada saungnya. Pantainya tidak terlalu besar, tapi bersih dan pasirnya itu halus banget kayak lagi menginjak terigu.
 |
Tidung Island (Pantai Belakang "Saung") |
Hari kedua, pagi-pagi kami sudah bangun tidak mau ketinggalan momen-monen indah disini. Mulai mengarungi Jembatan Cinta sampai ke Pulau Tidung Kecil yang masih sepi karena wisatawan lokal belum berdatangan. Kapal datang dari Jakarta sekitar pukul 9 pagi. Jadi pantai akan ramai pada siang dan sore hari. kami balik ke Pulau Tidung Besar, ada anak-anak sekolah lompat dari Jembatan Cinta, seru banget. Lalu lanjut booking alat Snorkling dan Banana Boat, kami nunggu rame dan bisa Snorkling serta naik Banana Boat ramai-ramai. (Sewa alat Snorkling lengkap Rp. 35.000,- / orang dan Banana Boat Rp. 35.000,- / orang).
 |
Jembatan Cinta |
|
|
|
|
 |
Jembatan Cinta |
 |
We're in love again |
Siang tengah hari, kami berniat untuk Snorkling. Tapi masih sepi dan kami gak berani ke tengah-tengah laut karena kami gak bisa berenang. Kami hanya berenang disekitar Jembatan Cinta dari pukul 11.00 sampai 14.00, cukup lama untuk menjadi pecundang disana, hahaha. Tanpa disadari kacamata selam yang saya pegang terjatuh, hiks. Cari sana-sini gak ada (panik). Akhirnya ada mas-mas sedang berenang (orang asli Pulau) saya minta tolong untuk mencari, dan mas yang lain bilang kalau kacamata renang itu harganya mahal sekitar Rp. 500.000,-. WOW, kami sangat terkejut, berdoa si mas-mas bisa menemukan (tambah panik). Ada 4 mas-mas yang bantu mencari, Alhamdulillah gak lama kemudian kacamata renangnya ketemu dikedalaman 3 meter. Thanks Massssssss!
 |
prepare to Snorkling |
Kembali ke tempat penyewaan alat Snorkling, mereka menyaran kami untuk menggunakan jasa Guide untuk melihat indahnya bawah laut. Tanpa disengaja ada dua wanita yang juga ingin Snorkling dan naik Banana Boat. Yap, akhirnya barengan dengan 2 wanita tersebut kami menyewa Guide untuk mengantar ke laut dengan kedalaman sampai 5 meter. Wowww, amazing! Indahnya dunia bawah laut, seperti aquarium raksasa!
Setelah selesai Snorkling, kami lanjut naik Banana Boat. Pengunjung sudah mulai ramai untuk menyewa alat-alat Water Sport. Seru banget, kelihatannya ngeri tapi ternyata biasa saja. Ada juga Water Sport lain seperti Donat, Hantu Laut dan lain-lain yang disewakan hanya Rp. 35.000,- / orang. Kalau untuk Jetski lebih mahal harga sewanya, Rp. 200.000,- untuk 15 menit saja.
Sore datang, terasa sangat lelah tapi kami tetap tidak mau ketinggalan momen-momen indah. Pulang ke penginapan, mandi, beres-beres, sholat lalu lanjut ke plan berikutnya dinner “Makan Ikan Bakar”. Sebelumnya kami cari oleh-oleh dulu, kalung-kalung lucu, bintang laut dan kerang-kerangan laut, terjangkau harganya. Lalu kami minum Kelapa Hijau dulu, harganya Rp. 7000,- / kelapa. Ikan Ela, seporsi Rp. 50.000,- ikannya besar dan bisa berdua, yummyyyy. Sudah malam, sudah kenyang, lalu pulang ke penginapan. Packing-packing besok pagi harus pulang.
 |
dinner (ikan bakar) |
Pagi harinya kami siap untuk kembali ke kota Jakarta. Beli tiket kapal Kerapu dulu. Woup, tiket sudah dibooking sampai keberangkatan siang hari pun sudah habis, alamakkkk. Terpakas naik Kapal lain, Kapalnya lebih besar dan ber-AC harganya pun 2x lipat dari harga Kerapu Rp. 70.000,- / orang. Yowes lahhhh, yang penting kita pulang. Tips dari saya, booking tiket kapal untuk pulang sehari sebelum pulang. Welcome to Jakarta :)