Kamis, 05 Juli 2012

Solidaritas dan Musisi


"Bukan Sekedar Bermusik, Tetapi Musisi Juga Punya Hati"

Sebuah tajuk yang ingin saya kupas dalam bentuk solidaritas dunia musik dan musisinya.

Tidak sedikit masyarakat yang mencap para musisi hanya mengenal drugs, alkohol, seks bebas, penghasilan tidak jelas, urakan dan lain sebagainya.

Tapi, sadarkah diantara para musisi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi? Baik solidaritas antar profesi, generasi, aliran, komunitas dan sebagainya. Berikut beberapa solidaritas yang berhasil dirangkum dalam beberapa tahun ini.

1. Erix, vokalis/bassist Endank Soekamti yang tidak sengaja mencetuskan “Konser Solidaritas Musisi Yogya Untuk Korban Merapi” 2011 lalu, dihujani dukungan dan direalisasikan hingga berjalan dengan sukses.


 2. 24 April 2011, “Underground United Benefit Event For Ucok” yang membuktikan bahwa underground scene tak hanya bernyali tapi juga punya hati, tujuan dari acara ini tentunya untuk menggalang dana demi biaya operasi Ucok ‘Ngantuk’ dari Divine (salah satu band Thrash Metal asal Jakarta) yang di diagnose menderita tumor di kepala.


3. “Dari Musisi Untuk Musisi: Solidaritas Untuk Donny Fattah,” yang diadakan di Rollingstone CafĂ© Jakarta dan ditayangkan Live di acara Radioshow TV ONE, Februari 2012 lalu. Di banjiri musisi-musisi rock antar generasi seperti Iwan Fals, Ariyo Wahab, Ridho & Abdee Slank, Geisha, Gigi, dan juga Oppie Andaresta. JSOP Band, beranggotakan beberapa mantan personel God Bless yaitu Jockie Suryoprayogo pada keyboard, Teddy Sudjaya pada drum, dan Eet Sjahranie pada gitar. Dengan dibantu gitaris Padi, Piyu dan bassist Edane, Daeng Oktav, mereka tampil membawakan lagu–lagu God Bless dengan beberapa vokalis secara bergantian, diantaranya Bagus Netral dan Ervin Edane. Bukti bahwa solidaritas musisi antar generasi dan aliran mampu bersatu dan berupaya menggalang dana untuk pengobatan musisi senior Donny Fatah, bassist band rock legendaris Indonesia, God Bless, yang sedang terbaring sakit akibat serangan jantung pada akhir bulan Januari lalu.


4. Gerakan 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia adalah sebuah gerakan sosial yang berbentuk pembagian 1000 buah gitar akustik kepada anak-anak kurang mampu dari berbagai usia, suku, ras, dan agama.

Salah satu bentuk solidaritas antara musisi dan anak-anak kurang mampu yang ada di Indonesia. Pongki Barata, salah satu pendukung gerakan ini mengusulkan untuk membuat album gitar sebagai salah satu media untuk mendokumentasikan gerakan ini sekaligus menggalang dana. Pongki Barata lalu mengumpulkan sejumlah gitaris lain, antara lain Baim, Dewa Budjana, Piyu, Cella Kotak, Baron dan masih banyak lagi untuk mulai menggarap album tersebut. Semua yang terlibat dalam proyek ini tidak ada satu pun yang dibayar.


Gerakan ini terbuka untuk semua orang atau pihak yang memiliki visi sama dan ingin ikut terlibat di dalamnya, baik dari sisi moral, finansial maupun pendistribusian. Baik itu NGO, maupun yayasan, atau juga sesederhana individual yang ingin menyumbang, akan diolah untuk kemudian didistribusikan kepada anak-anak Indonesia yang kurang mampu.


Solidaritas adalah milik kita semua, termasuk kami para musisi!

The other of my source: Solidaritas dan Musisi (Krosboi Page)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar