Selasa, 06 November 2012

Sejak Oktober 2012, alhamdulillah saya bisa kerja freelance di Metro TV. Siapa yang sangka, cuma iseng-iseng berhadiah aja saya ngelamar disana. Awalnya liat dari Retweet-an Kang Soleh Solihun. Terus saya coba ngelamar sambil nyelipin foto Keti Pera saya by email. Eh alhamdulillah ada panggilan dan diterima.

Ini Foto Kety Pera-nya :D
Masih kaku sih ketemu para komik-komik itu. Awalnya saya pikir pegang Facebook dan Twitter karena saya melamar sebagai Social Media Administrator (kerjaan saya saat ini Social Media Manager). Ternyata kriteria untuk memegang kedua socmed itu harus lucu, jadi yang pegang dua socmed itu ya salah satu komik juga. Dan Website Stand Up Comedy Metro TV lah yang saya pegang. Kerjanya wawancara Stand Up Comedian dan tukang bikin artikel juga.

Serunya (pasti loe biasa aja), awal ketemu Kang Soleh di ultahnya Stand Up Comedy di FX, Senayan. Terus pas saya lagi nongkrong di acaranya Sound For Orangutan di Rolling Stone Cafe saya ngeliat Kang Soleh duduk sendirian (kayak gak punya temen). Terus serunya dimana? Serunya ya ketemu Kang Soleh di dunia musik, karena musik adalah passion saya dan Kang Soleh mantan jurnalis Rolling Stone Magazine (pasti banyak ilmunya nih tentang musik & musisi). Saya juga sering lihat RT-an dari Kang Soleh tentang musik. Terus saya baca blognya tentang lagu Rajawali-nya The Flowers Rajawali -- The Flowers di Terusik Traxkustik. Suka banget sama artikelnya karena saya juga suka lagu itu, terutama yang liriknya "Kalau kau tak suka dengan isi gelasku, pergi sana menjauhlah dari diriku", dan dibahas di blog-nya Kang Soleh itu.

Eh pas lagi shooting Stand Up Comedy di Metro TV ketemu lagi, langsung deh saya todong interview. Nih artikel saya waktu interview Kang Soleh Soleh Solihun: Antara Tantangan, Passion dan Uang Kok sepertinya kisah perjalanan saya ini penuh dengan Kang Soleh Solihun ya????

Soleh Solihun: Antara Tantangan, Passion dan Uang

Sebenernya tulisan ini untuk microsite-nya Stand Up Comedy Metro TV tapi micrositenya belum launching. Jadi curi start deh, hehehe. Langsung aje yeh.

Siapa yang tak kenal Soleh Solihun? Apa lagi saat ini ia adalah salah satu komik yang lucu dan ‘soleh’ (ehem). Soleh Solihun adalah seorang wartawan, penyiar radio dan komik. Menurutnya mengerjakan tiga pekerjaan tersebut ada kesenangannya masing-masing. Soleh suka menjadi penyiar karena menjadi penyiar tidak bikin stres dan menantang, menjadi jurnalis musik adalah sebuah passion untuknya, sedangkan menjadi komik adalah sebuah tambahan rejeki (baca: bayarannya lumayan).

Backstage Stand Up Comedy Metro TV
Menurut Soleh, gak ada pengalaman yang sangat buruk ketika sedang ber-stand up, dan ketika sedang tidak lucu pun buatnya bukan sesuatu masalah besar sehingga bisa menimbulkan traumatik. “Kalau misalkan lagi gak lucu ya udah nanti juga lewat. Dan gak ditanya di alam kubur juga kan, paling sehari dua hari orang juga akan lupa,” ungkapnya dengan keseriusan yang sebenarnya lucu (baca: menghibur). “Gak apa-apa gak lucu kan gak ngerugiin orang lain, kecuali kita itu korupsi, itu baru ngerugiin” lanjutnya. Meskipun lucu atau enggak job ada saja untuknya, menurut Soleh itu sih rejeki dan rejeki gak boleh di tolak. Ada yang lucu tapi kurang laku, kadang-kadang itu masalah pencitraan saja.

Sesuai dengan namanya “Soleh”, ia membawakan komedi dengan sentuhan religius yang ada dalam dirinya. Kalimat seperti Gusti Allah, Astagfirullah, Alhamdulillah tidak luput dari ucapannya sehari-hari maupun saat stand-up.

Menurutnya bayaran sangat menentukan pertunjukkan, bayaran berbanding terbalik dengan  kenikmatan. Maksudnya, semakin besar bayarannya, semakin gak nikmat manggungnnya karena jadi tidak lepas dan biasanya acaranya kaku, tidak bisa jadi diri sendiri. Tapi kalau semakin kecil bayarannya atau bahkan tidak dibayar, malah semakin nikmat dan lepas manggungnya. “Kepuasan psikologis berbanding terbalik dengan bayarannya,” ungkapnya serius.

Soleh bukanlah salah satu maniak dan penggemar Stand Up Comedy dan tidak punya cita-cita untuk menjadi Stand Up Comedian. Karena orang-orang menganggapnya suka dan bisa ya dinikmati oleh Soleh. “Mumpung laku ya dimanfaatin, ada masanya kita gak laku. Gak apa dibilang aji mumpung, yang penting halal. Ada rejeki jangan ditolak, lebih baik jadi aji mumpung dari pada ada kesempatan tidak dimanfaatkan,” Jelasnya.

Saat ini bukunya yang berjudul “Celoteh Soleh” sudah 2 kali cetak. Dan Soleh sedang menyiapkan  Novel yang rencananya akan launching akhir tahun ini. Ya begitulah Soleh, kerjaannya memang hanya siaran, menulis dan melucu. (Laura)