Sebenernya tulisan ini untuk microsite-nya Stand Up Comedy Metro TV tapi micrositenya belum launching. Jadi curi start deh, hehehe. Langsung aje yeh.
Siapa yang tak kenal Soleh Solihun? Apa lagi saat ini ia adalah salah satu komik yang lucu dan ‘soleh’ (ehem). Soleh Solihun adalah seorang wartawan, penyiar radio dan komik. Menurutnya mengerjakan tiga pekerjaan tersebut ada kesenangannya masing-masing. Soleh suka menjadi penyiar karena menjadi penyiar tidak bikin stres dan menantang, menjadi jurnalis musik adalah sebuah passion untuknya, sedangkan menjadi komik adalah sebuah tambahan rejeki (baca: bayarannya lumayan).
Menurut Soleh, gak ada pengalaman yang sangat buruk ketika sedang ber-stand up,
dan ketika sedang tidak lucu pun buatnya bukan sesuatu masalah besar
sehingga bisa menimbulkan traumatik. “Kalau misalkan lagi gak lucu ya
udah nanti juga lewat. Dan gak ditanya di alam kubur juga kan, paling
sehari dua hari orang juga akan lupa,” ungkapnya dengan keseriusan yang
sebenarnya lucu (baca: menghibur). “Gak apa-apa gak lucu kan gak
ngerugiin orang lain, kecuali kita itu korupsi, itu baru ngerugiin”
lanjutnya. Meskipun lucu atau enggak job ada saja untuknya, menurut
Soleh itu sih rejeki dan rejeki gak boleh di tolak. Ada yang lucu tapi
kurang laku, kadang-kadang itu masalah pencitraan saja.
Sesuai dengan namanya “Soleh”, ia membawakan komedi dengan sentuhan religius yang ada dalam dirinya. Kalimat seperti Gusti Allah, Astagfirullah, Alhamdulillah tidak luput dari ucapannya sehari-hari maupun saat stand-up.
Menurutnya bayaran sangat menentukan pertunjukkan, bayaran berbanding terbalik dengan kenikmatan. Maksudnya, semakin besar bayarannya, semakin gak nikmat manggungnnya karena jadi tidak lepas dan biasanya acaranya kaku, tidak bisa jadi diri sendiri. Tapi kalau semakin kecil bayarannya atau bahkan tidak dibayar, malah semakin nikmat dan lepas manggungnya. “Kepuasan psikologis berbanding terbalik dengan bayarannya,” ungkapnya serius.
Soleh bukanlah salah satu maniak dan penggemar Stand Up Comedy dan tidak punya cita-cita untuk menjadi Stand Up Comedian. Karena orang-orang menganggapnya suka dan bisa ya dinikmati oleh Soleh. “Mumpung laku ya dimanfaatin, ada masanya kita gak laku. Gak apa dibilang aji mumpung, yang penting halal. Ada rejeki jangan ditolak, lebih baik jadi aji mumpung dari pada ada kesempatan tidak dimanfaatkan,” Jelasnya.
Saat ini bukunya yang berjudul “Celoteh Soleh” sudah 2 kali cetak. Dan Soleh sedang menyiapkan Novel yang rencananya akan launching akhir tahun ini. Ya begitulah Soleh, kerjaannya memang hanya siaran, menulis dan melucu. (Laura)
Siapa yang tak kenal Soleh Solihun? Apa lagi saat ini ia adalah salah satu komik yang lucu dan ‘soleh’ (ehem). Soleh Solihun adalah seorang wartawan, penyiar radio dan komik. Menurutnya mengerjakan tiga pekerjaan tersebut ada kesenangannya masing-masing. Soleh suka menjadi penyiar karena menjadi penyiar tidak bikin stres dan menantang, menjadi jurnalis musik adalah sebuah passion untuknya, sedangkan menjadi komik adalah sebuah tambahan rejeki (baca: bayarannya lumayan).
![]() |
Backstage Stand Up Comedy Metro TV |
Sesuai dengan namanya “Soleh”, ia membawakan komedi dengan sentuhan religius yang ada dalam dirinya. Kalimat seperti Gusti Allah, Astagfirullah, Alhamdulillah tidak luput dari ucapannya sehari-hari maupun saat stand-up.
Menurutnya bayaran sangat menentukan pertunjukkan, bayaran berbanding terbalik dengan kenikmatan. Maksudnya, semakin besar bayarannya, semakin gak nikmat manggungnnya karena jadi tidak lepas dan biasanya acaranya kaku, tidak bisa jadi diri sendiri. Tapi kalau semakin kecil bayarannya atau bahkan tidak dibayar, malah semakin nikmat dan lepas manggungnya. “Kepuasan psikologis berbanding terbalik dengan bayarannya,” ungkapnya serius.
Soleh bukanlah salah satu maniak dan penggemar Stand Up Comedy dan tidak punya cita-cita untuk menjadi Stand Up Comedian. Karena orang-orang menganggapnya suka dan bisa ya dinikmati oleh Soleh. “Mumpung laku ya dimanfaatin, ada masanya kita gak laku. Gak apa dibilang aji mumpung, yang penting halal. Ada rejeki jangan ditolak, lebih baik jadi aji mumpung dari pada ada kesempatan tidak dimanfaatkan,” Jelasnya.
Saat ini bukunya yang berjudul “Celoteh Soleh” sudah 2 kali cetak. Dan Soleh sedang menyiapkan Novel yang rencananya akan launching akhir tahun ini. Ya begitulah Soleh, kerjaannya memang hanya siaran, menulis dan melucu. (Laura)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar